Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, bakal disambut kesenian bernuansa Islami saat membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Yayasan Pendidikan Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara, besok, Sabtu, 1 Desember 2012. "Kami sudah menyiapkan kesenian marawis untuk kedatangan Pak Jokowi di sini," ujar Ruta Sugian, penanggung jawab pembagian KJP kepada
Tempo, Jumat, 30 Novermber 2012.
Tempo, Jumat, 30 Novermber 2012.
Menurut Ruta, rencana kedatangan Jokowi mendapatkan perhatian serius pihak yayasan. Ia mengaku, kedatangan Jokowi dinantikan seluruh civitas yayasan. "Ini pertama kali didatangi pejabat, dan saya mendukung gebrakan pak Jokowi," ujar dia.
Penyambutan, kata dia, akan dilakukan secara meriah. Beragam persiapan dilakukan pihak sekolah, mulai sound system, latihan pentas kesenian oleh para siswa hingga pengecatan beberapa fasilitas sekolah. "Sekitar 75 persen sudah siap, tinggal penataan di luar saja," kata Rujta.
Untuk menekan antusiasme warga dan siswa saat Jokowi datang, sekolah mewajibkan seluruh wali kelas dan pengajar menjaga siswanya. "Siswa SD, SMP dan SMA seluruhnya di lantai atas, hanya siswa penerima yang di bawah (lokasi) pembagian," kata dia. Sementara untuk menjaga warga ia menyerahkan seluruhnya ke pihak pemerintah Jakarta Utara. "Nanti ada tim dari dinas perhubungan yang disiagakan."
Penyambutan, kata dia, akan dilakukan secara meriah. Beragam persiapan dilakukan pihak sekolah, mulai sound system, latihan pentas kesenian oleh para siswa hingga pengecatan beberapa fasilitas sekolah. "Sekitar 75 persen sudah siap, tinggal penataan di luar saja," kata Rujta.
Untuk menekan antusiasme warga dan siswa saat Jokowi datang, sekolah mewajibkan seluruh wali kelas dan pengajar menjaga siswanya. "Siswa SD, SMP dan SMA seluruhnya di lantai atas, hanya siswa penerima yang di bawah (lokasi) pembagian," kata dia. Sementara untuk menjaga warga ia menyerahkan seluruhnya ke pihak pemerintah Jakarta Utara. "Nanti ada tim dari dinas perhubungan yang disiagakan."
Tidak mau kecolongan dari pihak luar, pihak yayasan mewajibkan seluruh siswa untuk menggunakan seragam batik sekolah, agar seluruh siswa terkordinir dengan baik. Hingga kini belasan petugas keamanan dan pengajar sengaja di sebar di titik-titik tertentu untuk memonitor persiapan. "Kami berharap semuanya berjalan sesuai rencana," ujar Erlinda, panitia lain, menambahkan.
Muhammad Dhesryan, 18 tahun, salah seorang siswa Yappenda bangga sekolahnya bisa disambangi Jokowi. Ia bersama rekan-rekannya berencana salaman dan foto bersama dengan Jokowi. "Ini kesempatan langka buat kami dan kami akan mendekati Pak Jokowi," ujarnya.
Ia berjanji, dana bantuan pendidikan yang disalurkan melalui KJP ini akan digunakan seluruhnya untuk biaya pendidikan. "Sebab dana tersebut untuk sekolah," kata dia.
Muhammad Dhesryan, 18 tahun, salah seorang siswa Yappenda bangga sekolahnya bisa disambangi Jokowi. Ia bersama rekan-rekannya berencana salaman dan foto bersama dengan Jokowi. "Ini kesempatan langka buat kami dan kami akan mendekati Pak Jokowi," ujarnya.
Ia berjanji, dana bantuan pendidikan yang disalurkan melalui KJP ini akan digunakan seluruhnya untuk biaya pendidikan. "Sebab dana tersebut untuk sekolah," kata dia.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, seluruh panitia yang terdiri dari pengajar dan siswa sengaja dilibatkan pihak sekolah untuk acara penyambutan 1662 siswa penerima KJP. Satu panggung besar telah dipersiapkan panitia, begitupun satu unit mesin ajungan tunai mandiri (ATM) milik Bank DKI tengah disetting petugas.
Jalan menuju sekolah dibersihkan. Got mampet dikeruk, lumpurnya dimasukkan ke dalam belasan karung. Warga nampak antusias melakukan pembersihan selokan dan jalan untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Jakarta ini.
Kartu Jakarta Pintar doberikan bagi siswa tidak mampu atau miskin yang bersumber dari dana Rawan Putus Sekolah (RPS). Anggaran ini diperuntukkan sebagai biaya personal (transportasi, buku, sepatu, baju, gizi, dan lain-lain).
Jalan menuju sekolah dibersihkan. Got mampet dikeruk, lumpurnya dimasukkan ke dalam belasan karung. Warga nampak antusias melakukan pembersihan selokan dan jalan untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Jakarta ini.
Kartu Jakarta Pintar doberikan bagi siswa tidak mampu atau miskin yang bersumber dari dana Rawan Putus Sekolah (RPS). Anggaran ini diperuntukkan sebagai biaya personal (transportasi, buku, sepatu, baju, gizi, dan lain-lain).
Tahun ini tak kurang 375.539 siswa SMA/SMK dari 1.085 sekolah siap menerima bantuan itu. Kartu Jakarta Pintar akan dibagikan dalam bentuk kartu ATM yang dibedakan warnanya. Untuk sekolah negeri berwarna platinum, sedangkan sekolah swasta berwarna silver dengan besaran biaya sebesar Rp. 240 ribu setiap peserta didik tiap bulannya.
No comments:
Post a Comment