Sudah dua bulan, Ibu Kota dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Untuk dapat melaksanakan program-program unggulan yang sudah dirancang, mereka harus dapat menuangkannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2013. Anggaran tersebut harus disahkan paling tidak sampai akhir tahun ini agar program-program unggulan Jokowi-Basuki dapat berjalan tepat waktu dan tidak molor.
Hari ini, Kamis (20/12/2012), Jokowi dan Basuki mengikuti sidang paripurna pertama mereka bersama DPRD DKI. Jokowi menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2013. Dalam penyampaiannya itu, Jokowi menyampaikan 20 program unggulan yang diharapkannya dapat disetujui pula oleh DPRD DKI dan akhirnya diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Untuk belanja langsung dialokasikan sebesar Rp 29,97 triliun, antara lain untuk pelaksanaan Program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) sebesar Rp 18,09 triliun dan untuk penyelenggaraan program unggulan sebesar Rp 11,88 triliun," kata Jokowi di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Selengkapnya, berikut ini 20 program unggulan Jokowi-Basuki yang dianggarkan sebesar Rp 11,88 triliun:
1. Pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT), untuk penyelesaian pembebasan lahan serta pembangunan jalan dan saluran pengaman sejajar KBT.
2. Normalisasi sungai dan saluran drainase, yang meliputi perbaikan perkuatan tebing melalui pembangunan sheet pile; inventarisasi dan pembebasan lahan utamanya untuk Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter; serta pembersihan sampah, juga pengerukan sungai dan saluran di lima wilayah DKI Jakarta.
3. Penataan pembangunan situ, waduk, dan tanggul pengaman pantai, yaitu pembangunan embung; pembebasan lahan dan pembangunan waduk; serta pembangunan tanggul pengaman di pantai utara Jakarta.
4. Pembangunan flyover (FO) dan underpass (UP), antara lain dialokasikan untuk membangun FO Guntur-Cik Ditiro, FO Kuningan Sisi Selatan, FO Mangga Dua, UP Jalan RA Kartini, UP Industri, UP Permata Hijau, dan UP Cendrawasih-Sultan Iskandar Muda; serta inventarisasi dan pembebasan lahan untuk akses terowongan di Jalan Kembang Kerep, Jakarta Barat.
5. Optimalisasi, perluasan, serta penambahan jaringan jalan dan missing link, yaitu pelebaran jalan-jalan arteri; inventarisasi dan pembebasan tanah untuk jalan tembus (missing link); serta pembangunan Jalan Layang Kapten Tendean-Blok M-Ciledug.
6. Pembangunan Terminal Bus Pulogebang, yaitu pembebasan lahan untuk penyelesaian terminal sertafrontage toll akses menuju terminal.
7. Peningkatan pengelolaan bus transjakarta, yang dilakukan untuk pengadaan bus, pembangunan koridor baru, sterilisasi jalur, dan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan pada koridor busway.
8. Pembangunan mass rapid transit (MRT), yaitu untuk pembebasan lahan koridor, pelebaran jalan penunjang MRT, serta pelaksanaan pembangunan konstruksi MRT yang akan dilakukan oleh PT MRT Jakarta.
9. Penataan trayek dan peremajaan angkutan umum berupa pengadaan bus sedang untuk peremajaan angkutan umum reguler.
10. Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu penyediaan dana untuk jaminan pelayanan kesehatan masyarakat melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS); peningkatan kinerja pelayanan kesehatan; pembangunan RSUD Jakarta Selatan; pengembangan RSUD Budhi Asih; peningkatan pelayanan KB Gratis di puskesmas, RSUD, dan rumah sakit yang ditunjuk; serta pembangunan, rehab total, rehab berat, dan perluasan puskesmas rawat inap.
11. Peningkatan pelayanan pendidikan, melalui penyediaan kebutuhan Biaya Personal Siswa Miskin (BPSM) SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA melalui Kartu Jakarta Pintar; penyediaan Bantuan Operasional Pendidikan; Biaya Operasional Buku; rehab total gedung-gedung sekolah; penyelesaian pembangunan SMA Olahraga Ragunan; serta pembangunan sarana penunjang SMKN Terpadu.
12. Pembangunan rumah susun dan infrastrukturnya, antara lain pembangunan Rumah Susun Tambora, Rumah Susun Jatinegara, serta pembangunan infrastruktur Rumah Susun Pulo Gebang, Jakarta Timur.
13. Penataan kampung dan kantong kumuh, yaitu penataan kampung yang dilakukan dengan mengusung tema sesuai karakteristik tiap-tiap kampung.
14. Pembangunan dan pengembangan ruang terbuka hijau (RTH), taman, hutan, dan makam; yang dilakukan melalui pembebasan lahan dan pembangunan RTH untuk meningkatkan rasio ruang terbuka dan menyediakan tempat interaksi warga kota.
15. Peningkatan pengelolaan air limbah domestik, antara lain dengan melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) zona 1.
16. Pembangunan dan pengembangan lingkungan cagar budaya, yaitu lanjutan pembangunan Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan; konservasi gedung utama Museum Sejarah Jakarta; persiapan pembangunan Masjid Raya di Jakarta Barat; serta pelaksanaan Monas Jakarta Carnival dan Monas International Performing Art.
17. Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan di tingkat kelurahan, yaitu pengembangan ruang pelayanan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan di kelurahan dan kecamatan.
18. Peningkatan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika, yaitu peningkatan implementasionline system antara dinas pelayanan pajak (DPP) dengan wajib pajak; serta pengelolaan disaster recovery center (DRC).
19. Penataan pedagang kaki lima (PKL) di lima wilayah kota, yaitu pengadaan lahan, pembangunan penampungan baru PKL, peningkatan fasilitas PKL dan lokasi binaan, serta pengembangan Gedung UMKM Casablanca.
20. Peningkatan sarana-prasarana olahraga dan pemuda, dalam rangka pelaksanaan pembangunan Stadion BMW.
Dalam penyampaian dokumen RAPBD DKI 2013 itu, disampaikan APBD DKI Jakarta 2013 mencapai Rp 46,86 triliun atau meningkat 13,32 persen dibandingkan dengan Perubahan APBD 2012 sebesar Rp 41,35 triliun. Jokowi pun optimistis pada akhir tahun ini APBD DKI 2013 sudah disahkan.
"Ya, akhir tahun ini rampung, mudah-mudahan langsung disampaikan ke Mendagri. Iya, penginnya sudah rampung dulu-dulu karena APBD ini, kan, menjadi acuan kerja kami tahun 2013," kata Jokowi.
No comments:
Post a Comment