Jakarta Baru adalah awal dari Indonesia Baru, Indonesia yang maju. Situs ini berisi kumpulan berita tentang Jokowi-Basuki dan juga seputar perjuangan kebangkitan bangsa ini. Semoga Jokowi-Basuki dapat menginspirasikan banyak orang dan memberikan harapan baru bagi Indonesia tercinta. - UPDATE setiap hari! Share & bookmark us. Happy reading! :)
Jokowi: Saya Manusia Biasa
Ada yang berbeda dengan gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, terutama apabila ia ditugaskan untuk memberikan sambutan dalam sebuah acara. Tak ada kesan formal dan tegang saat ia memberikan sambutan.
Dalam beberapa kali kesempatan, pria yang akrab disapa Jokowi itu memberikan sambutan sekaligus cerita-cerita uniknya yang berkaitan dengan acara yang saat itu ia hadiri. Salah satunya seperti yang terjadi hari ini saat ia menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara bulanan Kantor Pajak Wajib Pajak Besar Setu yang mengambil tema "Karakter Jujur, Inovatif, Tanggap, Unggul (JITU)".
Dalam sambutannya, ia mengimbau agar para pengunjung yang sebagian besar adalah pegawai Pajak agar dapat membuat inovasi dan mendobrak kebiasaan lama. Contohnya mengubah tradisi pembuatantagline pajak yang panjang menjadi singkat dan padat serta mengubah spanduk informasi menjadi tidak ada foto sang ketua.
Jokowi menceritakan, segala sesuatu memang harus ada inovasi dan proses pembelajaran. Salah satu pengalaman yang selalu ia kenang adalah saat ia masuk ke pemerintahan dan nekat menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Problemnya ada di lapangan, tujuh tahun lalu, saya 23 tahun di dunia usaha. Setelah ada kecelakaan, kok malah saya jadi wali kota, ha-ha-ha.... Saya juga belum belajar apa-apa soal pemerintahan," kata Jokowi di kantor Pajak, Jakarta, Selasa (18/12/2012).
Pertama kali menjadi Wali Kota Solo, Jokowi langsung bertindak sebagai inspektur upacara dan itu merupakan upacara yang pertama kali ia ikuti. Ia mengaku langsung berkeringat dingin.
"Saya manusia biasa, saya langsung keringat dingin. 30 tahun sudah tidak pernah upacara," selorohnya seraya tertawa.
Saat itu, kata Jokowi, dia langsung berpikir untuk menggagahkan badannya. Sebab, saat itu ia bertindak sebagai inspektur upacara, terutama saat menerima laporan dari pemimpin upacara.
"Pikiran saya kan gampang. Saya pakai lengan pendek. Saya kurus sekali pas itu, hanya 54 kg. Saya gagah-gagahkan saja, terus saya masuk lapangan. Pas dapat laporan, saya bilang 'Laksanakan!' Dalam hati, saya bilang, 'Selamat saya'," ujarnya mengundang gelak tawa para pengunjung.
Saat seluruh peserta upacara diberikan instruksi untuk hormat kepada instruktur upacara (Jokowi), Jokowi justru tidak menurunkan tangannya dan masih dalam keadaan hormat.
"Semuanya hormat, ya saya hormat. Lama-lama saya bingung kenapa semua belum turunin tangan. Oh, ternyata saya harus turunkan tangan duluan," kata Jokowi.
"Wah, kejadian itu langsung jadi headline besoknya. Ya, intinya masih banyak hal yang perlu kita pelajari," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak untuk memperbarui dan mengganti segala sesuatu yang hal yang masih bersifat monoton dan harus berani keluar dari kebiasaan yang ada, tetapi masih dalam batasan yang ada.
"Masa sih kita masih seperti ini, masih monoton dan tidak berani keluar dari frame, pakem. Kenapa kita enggak berani? Saya selalu mengajak siapa pun berani keluar pakem, tapi tetap dengan batasan-batasan," ujarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment