Saat Jokowi 'Interogasi' Lurah & Camat di Jakarta



Jakarta - Dalam pertemuan dengan camat dan lurah se-Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Jokowi memberikan 5 pekerjaan rumah bagi mereka. Dia juga bertanya-tanya pada para lurah itu. Seperti apa sih?

Setelah memaparkan tugas-tugas yang harus dilakukan di hadapan sekitar 320 jajaran lurah dan camat se-DKI di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012), Jokowi memanggil perwakilan lurah dan camat yang slide-nya ditayangkan sebagai contoh kasus.

Berikut percakapan Jokowi dengan Lurah Rawa Buaya Entus Hasyim:

Jokowi: Coba saya minta, Pak Lurah Rawa Buaya, maju Pak, sini Pak. Anggaran berapa untuk membenahi tadi?
Entus: Tiga miliar Pak
Jokowi: Untuk apa? Yang riil
Entus: Untuk Posyandu, jemantik (juru pemantau jentik nyamuk, red).
Jokowi: Berapa untuk jemantik?
Entus: Rp 1,3 M, Pak
Jokowi: Dikontrol?
Entus: Siap dikontrol
Jokowi: Maksudnya petugas yang mengontrol siapa?
Entus: Semuanya, Kasi Kesmas (Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, red)
Jokowi: Pak Lurah ngontrol nggak?
Entus: Ngontrol, 1 minggu sekali
Jokowi: Terus tak (saya) perintah selokan dibersihkan, bisa?
Entus: Bisa
Jokowi: Yang lain bisa ndak?
Entus: Bisa
Jokowi: Anggaran 2013 maunya berapa?
Entus: Sama Pak
Jokowi: Mumpung saya tanya, tambah gitu lho. Tambah Pak, saya akan melakukan ini itu. Ya udah, kayaknya pengennya hanya 3 saja.

Jokowi kemudian memanggil Lurah Marunda Ali Mudasir:

Jokowi: Pak Lurah Marunda, ada ndak? Sini Pak. Kalau yang diberikan gambar gitu, pakai anggaran apa Pak?
Ali: Anggaran ada tiga (miliar), kegiatan operasional, telepon, listrik, air, ada Rp 3,1 M
Jokowi: Rata-rata mirip ya Pak Sekda, nggak ada yang lima belas (miliar, red) nggak ada? (sambil menoleh ke Sekda Fadjar Panjaitan, red)
Ali: Yang kedua kesehatan, ketertiban
Jokowi: Minta selokan dibersihkan?
Ali: Itu anggaran kebersihan, siap bisa Pak
Jokowi: Cukup?
Ali: Cukup Pak (sambil tertawa)
Jokowi: Berarti cukup, jangan ada yang tambah. Kalau ada yang tambah berarti di luar itu. Masalah kebersihan, coret-coret sudah cukup, saya mau lihat akhir Desember agar bisa dikerjakan.

Terakhir, Jokowi memanggil Camat Makassar Makmun Gozali

Jokowi: Pak Camat Makassar? Silakan Pak. Anggaran kecamatan berapa?
Makmun: Empat (miliar, red) Pak
Jokowi: Menggerakkan apa?
Makmun: Fisik Pak, seperti jalan, air, seperti jalan swadaya Pak, jalan mobil
Jokowi: Duit pakai apa? Bangun jalan?
Makmun: Fisik Pak, perbaikan jalan
Jokowi: Cukup?
Makmun: Sementara cukup
Jokowi: Berarti kalau saya lihat di Kecamatan Makassar ada yang lubang, Pak camat tanggungjawab. Bener ya, besok tak cek.

"Artinya anggaran ada, dan bisa dipakai menggerakkan kegiatan di wilayah masing-masing. Kalau berani ngomong, nggak apa-apa akan saya cek, saya tambah. Kalau berlebihan, dan tidak dipakai ya tadi. Kita ingin yang disampaikan kita pahami, kita betul-betul laksanakan dan jangan kaget, saya jam 12 dan 1 bisa muncul malam di tempat Bapak Ibu, nggak usah bingung," pesan Jokowi.

Dtk.

No comments:

Post a Comment