Jokowi Soal MRT Utang ke Jepang: Tiap Tahun Ada Silpa Kok Pakai Utang


Gubernur DKI Jakarta Jokowi akan menegosiasi ulang mengenai pinjaman proyek Mass Rapid Transit (MRT) dari Jepang. Jokowi mengatakan APBD DKI masih ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) per tahun yang masih bisa digunakan.
"Ya itu sudah ada perda, tinggal pelaksanaan, di perda sudah ada, PT MRT mengelola. Bisa saja misal stasiunnya di bawah lantai 1 dan 2, lantai atas stasiun dikomersilkan. Mestinya oleh PT MRT sendiri," kata Jokowi ketika ditanya tentang proyek MRT.

Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri silaturahmi ketua RT, RW, lurah, camat di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (2/12/2012). 

Apakah ada opsi lain pembiayaan seperti menerbitkan obligasi? "Obligasi itu apa? Utang to, kita tiap tahun ada Silpa kok pakai utang. Kalau kita anggaran kurang baru menerbitkan obligasi, kita Silpa masih Rp 6 triliun kok," jawab Jokowi.

Dihimpun dari berbagai sumber, selama ini payung hukum soal proyek MRT antara lain adalah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pendirian PT MRT Jakarta dan Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Penyertaan Modal ke PT MRT Jakarta. Dalam aturan itu operator MRT adalah PT MRT Jakarta yang berfungsi sebagai pihak yang membangun, mengoperasikan, dan memelihara MRT.

Selain itu ada Perda No 4 Tahun 2008 mengatur penggunaan permodalan yang dipinjamkan JICA, yaitu menerima setoran modal dari Pemprov DKI sebesar 58% dari total pinjaman dari JICA, dan pinjaman pemerintah pusat 42% dari total pinjaman yang diteruskan ke Pemprov DKI lalu oleh Pemprov DKI ke PT MRT.

Total dana yang dibutuhkan untuk proyek MRT tahap I sebesar Rp 15 triliun. Dana pinjaman itu harus dikembalikan dengan bunga 0,2% dan 0,4% dengan jangka waktu pengembalian 30 tahun plus 10 tahun.

Jaringan MRT Jakarta ada dua, antara lain koridor satu Lebak Bulus hingga Kampung Bandan. Koridor dua dengan jalur timur ke barat, mulai dari Balaraja hingga Cikarang.

Proyek MRT tahap I antara lain Lebak Bulus-Bundaran HI di antaranya sebanyak tujuh stasiun berada di permukaan tanah yakni Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sisanya, enam stasiun di bawah tanah atau subway terletak di Masjid Al-Azhar, Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

2 comments:

  1. Support perhitungan matang dr jokowi....abaikan suara sumbang dr anggota DPRD Pak, rakyat sejatinya berada di belakang anda berdua...jokowi-ahok. GBU

    ReplyDelete
  2. Biaya 15 triliun bunga pinjaman 16,5 triliun total biaya 31,5 triliun. Memang orang di Indonesia suka utang. Bayangkan kalau pakai silpa saja usah jadi 2 mrt. Kayaknya memang Mustika ditawar

    ReplyDelete