Pasien RSUD Koja Antre Panjang, Ahok Kecewa


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) kembali meluapkan emosinya. Kali ini, Ahok mengekspresikan kekecewaannya saat memberi tanggapan mengenai manajemen pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, yang dinilainya masih bermasalah. 
"Rumah sakit itu masih saja terjadi antrean panjang pasien gawat darurat, selama 3 hari sampai sepekan. Bayangkan, untuk biaya konsultan saja Rp 10 miliar. Tapi layanannya masih macet. Bahasa kasarnya 'kampret benar'," cetus Ahok yang disambut dengan tepuk tangan sebagian peserta yang hadir. 

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri diskusi bertema 'Gerakan Mengawal Uang Rakyat' di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2012). 

Ahok menyatakan pandangannya itu setelah diberi kesempatan oleh moderator Rahma Sarita untuk memberi tanggapan atas pemaparan yang disampaikan beberapa pembicara. Ahok hadir sebagai tamu. Pembicara yang hadir antara lain pakar komunikasi politik Effendy Ghazali, budayawan Ridwan Saidi, mantan wagub DKI Prijanto, dan politisi PAN Wanda Hamidah. 

Mantan politisi Golkar yang saat ini berlabuh di Gerindra itu juga memastikan akan menambah prasarana RSUD Koja untuk meningkatkan pelayanan. Penambahan prasarana itu diperkirakan rampung tahun 2015. 

"Untuk penambahan gedung, tahun depan baru dibahas. 2014 baru mulai pembangunan, 2015 baru selesai. Ya ngapain, kita punya duit kok. Kenapa nggak kita mulai tahun depan?" tuturnya.

3 comments:

  1. saya sebagai tenaga kesehatan ingin memberi masukan pada pak Ahok. memang hampir semua tempat pelayanan kesehatan dari pemerintah penuh sesak, antrian pasien panjang, sampai ada pasien terbengkalai. Saya hanya ingin masyarakat tahu kira-kira mengapa hal tersebut bisa terjadi.
    1. proporsi tenaga kesehatan dengan jumlah pasien yang datang sangat timpang. harap dinas kesehatan atau pak Ahok sendiri mengecek ke negara2 maju seperti singapur untuk melihat berapa perbandingan jumlah tenaga kesehatan dan pasien yang datang sehingga tidak terjadi pasien terbengkalai atau antrian panjang.
    2. tenaga kesehatan multi-tasking dengan program-program kesehatan. Pernah saya di puskesmas kecamatan, dari 3 dokter 2 dokter memang jadwalnya dinas luar, sehingga terpaksa 1 dokter yang tersisa harus menangani +- 60 pasien. bagaimana pelayanan mau cepat? waktu itu banyak pasien kecewa dan komplain, bisa apa kami?
    3. pasien itu manusia, dan berat penyakit berbeda-beda. penanganan 1 pasien bisa memakan waktu lebih lama dari pasien yang lain walau sekilas keluhannya sama, namun yang satu punya komplikasi atau penyakit penyerta. kalau wawancara kita bisa pakai timer pak, tapi kalau anamnesa dan pemeriksaan mana bisa pakai timer?
    4. selain waktu, kembali ke tenaga. contoh bila ada pasien apneu, butuh minimal 3 orang (1 dokter) untuk penanganan. Coba pak Ahok berdiam 1 hari saja di IGD RS pemerintah, lihat berapa banyak pasien datang, berapa banyak kasus gawat yang harus diprioritaskan dibanding pasien2 sakit ringan namun protes berat.

    Begitulah pak, kami tenaga kesehatan juga manusia. punya batas tenaga, punya batas kesabaran, bisa sakit juga, dan butuh makan minum untuk bisa selalu memenuhi tuntutan bekerja sempurna.

    saya sangat berharap Pak Ahok membaca komen saya ini, atau berdiskusi dengan tenaga kesehatan yang memang peduli (tidak cari muka dan bilang "tidak ada masalah, semua bisa diatasi" hanya supaya dipuji oleh atasan).

    terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini hnya kesalah pahaman sj dari media yg salah menulis...... lebih jlsnya bisa di lihat di youtube pemprovdki....pak ahok mempermasahkan systemnya bukan tenaga kerjanya yg sdh mati2 an membantu ...... tetap semangat .....

      Delete
  2. Yang di maksud pak ahok itu bukan kesalahan dari pihak rumah sakit melainkan dari biaya2 sytem yg ga jelas itu masa buat biaya kosultan mesti 10M terus dibangunnya 2014 siapnya 2015 kok kgk di bangun aja sekarang..coba agan2 liat aja di youtube biar ga salah di artikan oleh media2 ..serch aja youtube di PemprovDKI dalam

    pembahasan 12 Desember 2012 Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bpk. Basuki T. Purnama Mewakili Gubernur Memberikan Sambutan pada acara `Gerakan Mengawal Uang Rakyat` di Flores Room Hotel Borobudur Jak-Pus .





    ReplyDelete