DPRD Tak Paham Program Kerja Jokowi



JAKARTA- Program kerja Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kembali dipertanyakan oleh Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta. Seorang anggota komisi B, Aliman Aat mengungkapkan program Jokowi banyak yang tak jelas.

Menurut Aliman, ada tiga program Jokowi yang dianggap belum jelas itu, yaitu penambahan armada TransJakarta sebanyak 450 unit, pengadaan seribu unit bus dengan cara hibah mengganti Kopaja dan Metromini dan rencana pembangunan jalur busway elevated koridor 13 Blok M-Ciledug.

"Mayoritas anggota dewan masih belum memahami secara teknis terhadap tiga program gubernur," ujar Alimin usai melakukan rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, Komisi B dan C DPRD DKI Jakarta beserta Dinas Perhubungan, Kamis (1/11/2012).

Alimin mengatakan, pihaknya menginginkan agar Jokowi menjelaskan secara detail bagaimana mekanisme dan teknis dalam menjalankan tiga program tersebut. "Pertama, siapa yang akan melakukan penerimaan terhadap hibah tersebut, kedua yang jelas yang menerima harus berbadan hukum. Dan kalau hibah itu diberikan kepada perusahaan, tentu harus ada komitmen tentang pengelolaannya," kata Alimin

Mengenai hibah Bus tersebut, Aliman juga mempertanyakan seperti apa bentuk dari hibah tersebut. "Hibahnya ini harus jelas, karena pengadaan seribu bus itu pastinya kan menggunakan dana APBD dan itu nantinya harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Selain itu, Aliman menegaskan, semua perusahaan penerima hibah tetap harus melalui kajian terlebih dahulu. Ia juga mempertanyakan apakah dampak yang akan ditimbulkan oleh pengelola sebelumnya. "Harus juga dilakukan kajian terhadap perusahaan penerima hibah. apakah pemberian hibah seribu unit itu akan berdampak kepada pengelola metromini yang sudah ada, dan apakah sudah diberikan sosialisasi dan pengertian sebelumnya," ujarnya.

Selain pengadaan hibah seribu bus tersebut, Aliman juga mempertanyakan rencana Jokowi penambahan 450 unit Bus TransJakarta. Ia mempertanyakan apkah dengan penambahan armada Bus TransJakarta tersebut justru akan menarik minat masyarakat untuk beralih ke moda transportasi massal ini.

"Apakah dengan penambahan tersebut dapat membuat daya tarik masyarakat untuk beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum? Headwaynya bagaimana? Ini kita tunggu paparan teknisnya," tandasnya.

4 comments:

  1. Aliman ini sebenarnya udah ngerti, tapi pura2 ga ngerti. Biar kliatan bahwa ia 'di atas' pak Jokowi. Tapi malah nampak kebalikannya... seperti karpet mobil, di bawah kaki... wkwkwkwk

    ReplyDelete
  2. Cih, apanya yang susah dimengerti? Public transport itu penting untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi di jalan. Orang2 mana mau naik bis atau metromini yang sebetulnya sudah harus dipensiunkan. Belon lagi copet2 nya. Orang2 mana mau nunggu bis berpuluh2 menit, setelah naik bis pun masih harus sikut kiri sikut kanan. Ini pengalaman pribadi-ku.

    ReplyDelete
  3. ini dprd ga seneng aja.. sndirinya ga lbih bagus kinerjanya dr pd Jokowi

    ReplyDelete